SEMINAR SUMPAH
PEMUDA BEM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG. 24
OKTOBER 2013
Kamis, 24 Oktober 2013, Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung, dalam menyambut Hari Sumpah
Pemuda mengadakan beberapa rangkaian acara. Salah satu dari rangkaian acara
tersebut adalah Seminar Hari Sumpah Pemuda dengan tema Peran Pemuda terhadap Pergerakan Mahasiswa dan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Acara ini
dilaksanakan di Auditorium A Perpustakaan Universitas Lampung.
Seminar
ini diisi oleh Direktur Utama LBH Bandar Lampung, yaitu Wahrul Fauzi Silalahi,
S.H. dan juga Akademisi dari Fakultas MIPA Unila Aristoteles, S.Si., M.Si.
Mereka menjelaskan mengenai spesialisasi mereka masing-masing sesuai dengan
bidang keilmuannya. Pada acara seminar ini dihadiri pula para delegasi dari
Hukumpedia, dalam kesempatan itu mereka menganugrahi Pembantu Dekan 1 FH Unila,
Dr. Yuswanto, S.H., M.Hum sebuah penghargaan yaitu “Melek Hukum Award”, atas
kontribusinya sebagai dosen hukum terfavorit versi Hukumpedia.com. Acara ini
dimaksudkan untuk memberikan sebuah pemahaman serta pentingnya peran pemuda sebagai
generasi masa depan Indonesia terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
pembangunan negara.
“Para Pemuda khususnya mahasiswa sudah memasuki
tingkat keapatisan dan ketidakpedulian yang sangat tinggi, ini merupakan
tamparan bagi kita para mahasiswa saat ini”. Tegas M. Iqbal Wahyudi, selaku
Ketua Pelaksana. “Momentum ini sangat
tepat sebagai sebuah bahan renungan dan evaluasi diri terhadap perjuangan
Pemuda khususnya dikalangan mahasiswa. Semoga Output yang dihasilkan dari
seminar ini akan berguna bagi para mahasiswa Universitas Lampung”, tambahnya
pasca acara tersebut.
Gubernur
BEM Fakultas Hukum Unila, Herdy Alwan Novantra pun memberikan kesannya terhadap
acara seminar tersebut. Menurut mahasiswa fakultas hukum universitas lampung
angkatan 2010 ini, “Kegiatan seminar hari sumpah pemuda ini merupakan kegiatan
yang sangat baik dan sangat dibutuhkan oleh generasi muda mengingat kondisi
pemuda sekarang yang banyak melupakan bahkan tidak menyadari jati dirinya
sebagai pengemban tugas masa depan bangsa”. “Hal ini terlihat dengan banyaknya
pelanggaran-pelanggaran hukum dan penyimpangan-penyimpangan perilaku yang
berdampak negatif bagi bangsa indonesia yang dilakukan oleh generasi muda
indonesia. Penyimpangan-penyimpangan tersebut biasanya sangat berkaitan dengan
teknologi. Seminar hari sumpah pemuda ini pun menunjukkan bahwa masih ada
generasi-generasi muda yang perduli terhadap hari sumpah pemuda yang menjadi
tonggak awal sejarah bersatunya para pemuda-pemudi indonesia”, tambahnya.
Maryanto (20). ”Acara ini cukup bagus, karena
dapat memotivasi kawan-kawan mahasiswa untuk menerapkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi secara tepat dan berguna. Kalau bisa tahun depan diadakan lagi dengan
cakupan yang lebih besar, seperti seminar nasional”.
Aditya Ahmad (19). “Pergerakan mahasiswa saat ini memang tidak
seperti tahun 1998. Dimana pada tahun tersebut peran pemuda sangat dirasa.
Semoga dengan adanya acara ini, dapat membangun pemikiran-pemikiran pemuda yang
peduli akan bangsanya”.
Yona Ramadhani (18). “Seminarnya seru, dan
tidak bikin bosen. Tidak seperti seminar biasanya. Perpaduan dari pematerinya
pas. Semoga acara ini bisa diadain lagi dan bisa tambah baik dari sekarang”.